Terobosan Kreatif dan Strategi Guru dalam Meningkatkan Kualitas Mengajar

Terobosan kreatif dan strategi guru dalam meningkatkan kualitas mengajar sangat diperlukan saat ini. Hal ini dipengaruhi oleh kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan yang semakin pesat dan butuh metode baru dalam menyampaikannya.

Di luar itu, perkembangan kepribadian dan mental siswa saat ini juga mempengaruhi metode mengajar. Siswa yang semakin kritis dan menerima berbagai informasi dari banyak sumber, harus diarahkan dengan benar.

Salah satu caranya adalah degan membuat metode belajar kreatif. Sehingga, lebih relevan untuk masa sekarang. Oleh sebab itu, sebagai guru Anda harus terus meningkatkan diri dan kualitas agar bisa mengimbangi perkembangan jaman.

Hal ini juga tentunya sudah dibahas dalam berbagai pelatihan dan jurnal pendidikan.

Tinggal bagaimana Anda menerapkannya saat mengajar. Hal penting yang harus diperhatikan adalah terobosan tersebut harus sesuai dengan kondisi budaya dan karakter mayoritas siswa yang Anda ajar.

Tentu siswa di daerah perkotaan metropolitan memliki karakter berbeda dengan siswa di daerah terpencil. Penyesuaian ini dalam mengajar sangat penting agar metode yang digunakan dapat menyampaikan materi tepat sasaran.

Bagi Anda yang masih bingung memilih terobosan kreatif dan strategi guru dalam meningkatkan kualitas mengajar, berikut ini kami akan memberikan beberapa rekomendasinya secara umum.

Sehingga, Anda bisa mengadaptasi dan menyesuaikannya sendiri dengan karakter siswa. Simak selengkapnya berikut ini.

Terobosan Kreatif dan Strategi Guru dalam Meningkatkan Kualitas Mengajar Menggunakan Studi Kasus
Belajar menggunakan studi kasus menjadi salah satu hal yang bisa Anda coba. Dengan metode ini, siswa akan lebih aktif berpikir dan mengembangkan pemikirannya sendiri dalam memecahkan suatu kasus.

Dari sini, Anda dapat melihat masing-masing pola pikir siswa. Sehingga, Anda lebih mengenal dan memahami cara belajar siswa. Untuk menggunakan model pembelajaran studi kasus ada hal yang harus disiapkan.

Pertama adalah dengan menyiapkan kasus yang pernah terjadi sesuai dengan topik mata pelajaran. Pastikan kasus juga relevan dengan materi. Kemudian, Anda ajak siswa untuk menyelesaikan kasus tersebut menurut versinya.

Tentu, harus ada kaidah yang sebelumnya sudah diajarkan.  terobosan belajar satu ini juga memiliki kelebihan, yaitu:

• Model pembelajaran menggunakan studi kasus sangat fleksibel, sehingga siswa dapat mengeksplorasi suatu masalah berdasarkan pemahamannya.
• Siswa akan lebih memahami konteks materi yang sedang dibahas. Hal ini sangat penting agar mereka tidak hanya tahu teori.
• Siswa akan terdorong mencari informasi yang lebih dalam lagi untuk menguraikan kasus tersebut. Sehingga, ini menambah wawasan siswa.
• Memicu adanya diskusi baik antar siswa atau guru dengan siswa. Dengan demikian, kemampuan mengungkapkan pendapatnya juga lebih terasah.

Selain kelebihan di atas, pastinya masih banyak kelebihan lainnya dari model pembelajaran satu ini.

Menggunakan Metode Pembelajaran dengan Permainan
Menggunakan permainan saat mengajar juga layak dicoba untuk memberikan terobosan dalam mengajar. Permainan yang bisa Anda lakukan sangat banyak, misalnya saja tebak-tebakan.

Permainan ini dapat digunakan untuk hampir semua mata pelajaran. Caranya adalah membuat beberapa soal, kemudian menanyakannya kepada siswa dengan durasi waktu singkat persoalnya.

Dengan terobosan kreatif dan strategi guru dalam meningkatkan kualitas mengajar ini, semua siswa akan terpacu menjawab. Apalagi jika ada hadiahnya, dijamin semuanya antusias.

Anda juga bisa memanfaatkan permainan teka-teki silang untuk membuat soal. Meski konteksnya sama yaitu menjawab soal, tapi siswa akan merasa lebih tertantang untuk memecahkan soal tersebut.

Belum lagi soal satu dengan yang lainnya saling berhubungan. Permainan berikutnya yang bisa Anda gunakan dalam proses belajar mengajar adalah debat. Siswa akan beradu argumen mengenai hal yang menjadi topik.

Permainan ini menjadi terobosan kreatif dan strategi guru dalam meningkatkan kualitas mengajar yang banyak digunakan di berbagai sekolah. Siswa bisa memahami konteks masalah dengan adanya pro dan kontra.

Selain itu, metode ini juga akan memacu rasa percaya diri siswa dalam mengungkapkan pendapat. Guru sebagai seorang moderator, harus memberikan setiap perserta debat kesempatan untuk berbicara.

Kemudian, di bagian akhir Anda harus memberikan simpulan dari debat dan mengulasnya secara teori. Sehingga, siswa memahami mana yang seharusnya.

Terobosan Kreatif dan Strategi Guru dalam Meningkatkan Kualitas Mengajar Menggunakan Sosial Media
Belajar melalui media sosial masih belum banyak digunakan oleh guru. Apa lagi, kebanyakan guru masih memiliki stigma negatif terhadap media sosial. Padahal faktanya, siswa banyak menghabiskan waktunya untuk bermain medsos.

Sebagi seorang guru yang kreatif, seharusnya Anda bisa memanfaatkannya ke arah edukasi. Misalnya saja seperti yang dilakukan oleh beberapa tutor bahasa inggris. Mereka memanfaatkan berbagai platform medsos untuk sarana belajar.

Jadi, tutor ini memberikan tugas kepada siswanya untuk mencari postingan dari artis atau influencer dalam bahasa inggris. Kemudian, siswa harus menemukan kesalahan grammar pada postingan tersebut.

Menjadi guru yang kreatif pastinya sangat menyenangkan. Siswa jadi bisa mengeksplorasi ilmunya di kegiatan yang sering dilakukan.

Anda juga bisa menembangkan metode belajar dengan memanfaatkan media sosial. Misalnya untuk menganalisis kehidupan sosial atau bahkan untuk pelajaran matematika.

Banyak kelebihan yan bisa Anda peroleh dari metode ini. Di antaranya adalah siswa tidak akan merasa bosan selama proses pembelajaran dan mereka justru merasa lebih menikmatinya.

Apa lagi jika masih diberlakukan sekolah secara online, maka memanfaatkan sosial media bisa menjadi terobosan paling menarik. Tingkat stress siswa selama belajar online juga bisa diminimalisir dengan metode ini.

Sebagai guru, pastikan Anda tetap mengikuti trend dan memahami karakter dari mayoritas siswa saat ini. Anda dapat menjadi guru yang kreatif dalam meningkatkan kualitas belajar.